Menyambut pemurtadan berkedok Islam tersebut, Molyadi Samuel melakukan pembelaan iman melalui buku Dokumen Pemalsuan Alkitab (Bibel) ini. Dilengkapi dengan paparan yang objektif sesuai dengan pengakuan para teolog Kristen sendiri, bahwa Alkitab (Bibel) adalah kitab yang sudah tidak otentik, sekaligus meluruskan penyimpangan ayat-ayat Al-Qur’an.
Kepada para pecinta kebenaran, alangkah baiknya jika memiliki dan membaca buku ini dengan hati tulus dan ikhlas, supaya bisa memisahkan kebenaran dari kebatilan. Supaya dapat mengetahui bahwa kitab yang palsu itu adalah benar-benar palsu dan batil.
Bagi para aktivis dakwah dan kaum muslimin pada umumnya, buku ini sangat bermanfaat antara lain:
- Menambah kemantapan iman karena buku ini membuktikan kebenaran firman Allah SWT. dalam surat al-Baqarah 79 dan Ali Imran 71 bahwa kitab suci sebelum Al-Qur’an sudah tidak asli seratus persen karena telah bercampur -baur antara kebenaran (al-haqq) dan kebatilan (al-bathil).
- Bisa menjadi senjata dalam mematahkan argumentasi para missionaris (penginjil) yang datang ke rumah-rumah menyebarkan Injil dan menuduh bahwa Al-Qur’an bukan firman Allah SWT.
- Menjadi bahan dialog yang baik dengan Ahli Kitab dalam arena tukar pikiran seputar kebenaran kitab ilahi.
Untuk itulah maka kaum muslimin dan para pecinta kebenaran dianjurkan untuk mengoleksi dan membaca buku ini.
Karenanya umat Islam yang sudah melaksanakan ibadah haji maupun yang ingin menunaikan ibadah haji, perlu membaca buku ini, untuk menambah khazanah pengetahuan dan kiat-kiat menjawab hujatan Kristen terhadap ibadah haji.
Sumber: kristenisasi.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar