Menemukan Cara Mencintai Yesus dengan Sebenarnya

Albertus menyadari Umat Islam lah yang mencintai Yesus sejatinya

Menjadi seorang aktifis salah satu gereja ternama di kota Jogja suatu kebanggaan bagi Albertus, kecintaannya terhadap Yesus hingga terukir dalam jiwanya dan digoreskan dengan tatto salib besar pada punggung nya, namun akhirnya tetesan air mata itu membasahi raut mukanya setelah tau apa yang dilakukan selama ini salah, cara mencintai Yesus seperti itu salah.





Albertus menyadari Umat Islam lah yang mencintai Yesus sejatinya. Umat Islam menjalankan hukum taurat yang ada dalam Al Quran dimana tidak memakan babi sebagaimana Yesus berseru akan hal itu. Yesus juga melakukan rukuk dan sujud dan Umat Islam lah yang juga menjalankan itu setidaknya lima kali dalam satu hari. Yesus mengatakan kepada umatnya "dengarkanlah hai orang israil, tuhan Allah kita tuhan itu Esa (mentauhidkan)" dan itu yang hingga detik ini muslimin tegakkan.

Beliau mencoba mengkaji Alkitabnya dan semakin dalam mengkaji Alkitabnya semakin hatinya terbuka untuk Diinul Islam.

Dan sore itu, 22 Juni 2015, Albertus memutuskan untuk meninggalkan Keyakinan lamanya untuk mengimani Diinul Islam.

Senin sore menjelang berbuka puasa hari ke-5 Ramadhan 1436 H, Albertus mengikrarkan syahadat di hadapan ratusan jemaah Masjid Gede Kraton Jogja dan dihadapan team Mualaf Center Jogja.

Albertus sore ini mengganti namanya menjadi Muhammad Omar. Keinginannya setelah mualaf beliau ingin seperti Umar sahabat Rasululloh Muhammad Sallalahu Alaihi Wa Sallam dan menjadi pejuang untuk Diinul Islam, Masya Allah.

Mari doakan Albertus semoga beliau istiqomah, ber-Islam secara Kaafah, dan menjadi pejuang Muslim yang tangguh, seperti Umar Bin Khathab.

Dalam Al-Quran, Yesus tidak pernah disiksa ataupun disalib. Nabi Isa sebagai salah satu Rasul yang diberi penghormatan lebih.

Pada awalnya Vicente Mota Alfaro adalah seorang pemeluk Kristen yang taat.
“Dulunya saya rutin pergi ke Gereja tiap Minggu dan membaca Injil setiap harinya”.
“Pada saat itu saya tidak tahu sama sekali mengenai Islam”.
Dia mempunyai seorang tetangga Muslim Algeria yang memperkenalkannya pada Islam.
“Ketika berbincang-bincang dia mengatakan bahwa seluruh umat manusia adalah keturunan Adam dan Hawa, dan semuanya merupakan anak dari Nabi Ibrahim”, kenangnya.
“Saya terkejut mengetahui bahwa dalam Islam juga mengenal Adam, Hawa, dan Ibrahim”.
Perbincangan tersebut rupanya membuat Alfaro muda semakin ingin mengetahui tentang Islam.
“Selanjutnya, saya meminjam salinan Al-Quran dari perpustakaan”.

Dia membawanya pulang dan membaca salinan Al-Quran tersebut dengan teliti.
Namun titik balik bagi Alfaro datang ketika dia membaca kisah tentang Yesus (Nabi Isa) dan kejadian penyaliban.
“Sebelumnya yang saya ketahui adalah Yesus merupakan anak Tuhan yang diutus ke dunia untuk menebus dosa umat manusia, dan sebetulnya hal tersebut cukup mengganggu saya”.

“Dan saya temukan jawabannya dalam Al-Quran. Yesus tidak pernah disiksa ataupun disalib”.

Muslim meyakini Nabi Isa sebagai salah satu Rasul yang diberi penghormatan lebih.
Dalam Islam, Nabi Isa tidak mengalami penyaliban, namun diangkat ke surga dan akan diturunkan kembali pada akhir zaman untuk memerangi Dajjal Al-Masih dan akan membawa kemenangan dan kejayaan bagi Islam.

“Dengan cepat saya menyadari bahwa Al-Quran adalah Kitab Tuhan yang sesungguhnya, dan saya tidak pernah menyesal menjadi seorang Muallaf”. 

0 komentar:

Berita Terpopuler

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More