Bangga Diperintah Shalat

Shalat Kekasih Para Allah
Para nabi terdahulu di dalam mengemban misi ketauhidan telah diperintah secara pribadi dan spesial untuk melakukan shalat. Disinilah terjadi kontak antara makhluk dengan penciptanya, dalam mencapai derajat manusia kekasih Allah.

Namun bagi umat para nabi terdahulu, melaksanakan amanat perintah Allah untuk beriman kepada Allah saja susahnya bukan main untuk dilaksanakan umat para nabi terdahulu, apalagi diperintah shalat, cuek bebek abis gitu loh...

Titik Puncak Risalah Para Nabi
Islam masa Muhammad s.a.w. merupakan sebuah titik puncak sebuah kesempurnaan risalah. Sebuah tahapan final yang sesuai dan sejalan dengan apa yang menjadi bidikan misi nabi-nabi terdahulu.

Betapa pentingnya shalat bagi jiwa raga manusia, betapa besarnya kebutuhan jasmani rohani terhadap shalat ini. Sebuah bentuk ibadah yang dilakukan kepada siapa yang ingin menjadi kekasih-Nya.

Menjaga Kwalitas Shalat
Kita tidak hanya melakukan shalat, tetapi juga mendirikan shalat yang mengilhami setiap perbuatan dalam mencari bekal di kehidupan setelah ini. Akhirat.

Shalat Mencegah Perbuatan Keji dan Mungkar

  1. Alangkah bodohnya orang baik yang tidak beriman. Semua perbuatan baiknya tidak dihitung dan tidak berpoint alias mempunyai skor 0, karena tidak mempunyai 'KTA' syahadat. Ia langsung mendapat jackpot panas! Jahannam (biasanya orang kafir gak takut neraka). Alangkah ruginya perbuatan baiknya sampai jungkir balik, hasilnya nihil. Tidak beriman kepada Allah adalah bodoh: tidak percaya Allah, maupun masih mensekutukan dengan yang lain, menyamakan dengan bentuk-bentuk patung khayalan, men'trinitas'kan atau 'mempoligami' tuhannya alias punya kembar tiga (mana yang sulung ama ragil?).
  2. Alangkah sayangnya orang yang sudah mengatakan ia beriman, tetapi belum melaksanakan shalat. Alangkah sayangnya, sudah mempunyai 'KTA penghuni syurga' tetapi tidak mau mengisi point-point yang disiapkan.
  3. Alangkah ruginya, orang yang telah melakukan shalat sebagai pengisi point, tetapi terus mengalami penurunan nilai alias minus karena perbuatan-perbuatan keji dan mungkar. Alangkah ruginya ia karena belum mendirikan shalat, baru tahap melakukan shalat. Nomor tiga ini yang menjadikan manusia Indonesia yang sebatas shalat tetapi masih korupsi. Semoga shalatnya dapat mengampuni dosa-dosanya dan menutupi kerugiannya.
  4. Alangkah beruntungnya orang-orang beriman yang melakukan shalat. Semoga kita menjadi nomor empat ini. Bangga melaksanakan perintah-Nya. Amiin.

0 komentar:

Berita Terpopuler

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More